TEKS PUISI ADA WAJAHMU DI KAKI LANGIT – FIERSA BESARI
Akhir-akhir ini saya suka banget dengerin puisi-puisinya Fiersa Besari,berawal dari ketidak sengajaan ketika membuka youtube dan tiba-tiba ada video puisinya fiersa besari terpampang pada beranda,sayapun penasaran,pasalnya waktu itu saya lagi cari-cari video tentang gunung,tetiba ada video dengan thumbnail yang membuat diri ini ingin mengkliknya,setelah saya lihat ternyata ini adalah video musikalisasi puisi Fiersa Besari yang berjudul “Ada Wajahmu Di Kaki Langit”
Kesan pertama saya,sangat keren,efek sinematis dan prolog yang dibawakan sangat membius perasaan,narasi puisinya dapat benget,bagaimana setiap diksinya mampu menghanyutkan alam bawah sadar saya kepada khayalan tingkat tinggi,Fiersa Besari sangat lihai dalam membuat kata-kata puitis dalam setiap baitnya,tentang sebuah kisah cinta yang berakhir tragis yaitu diakhiri oleh perpisahan
Bagaimana ketegaran dan kesabaran kita diuji ketika cinta yang kita perjuangkan harus berakhir dengan drama-drama menyakitkan yang akhirnya membawa pada perpisahan,semua kenangan manis yang pernah terjalin,harus pupus dan bayangan darinya perlahan pudar seiring waktu berjalan.tapi dari semua itu kita sadar bahwa Tuhan memang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur bagaimanapun keadaan kita,berserah dan bersabar karena kelak pasti mendapat seseorang yang lebih baik.
Dan kitapun juga gak harus menjadi musuh dari mantan yang pernah kita cintai,menyelipkan doa di setiap sujud,agar dia juga bahagia dan mendapatkan jodohnya,itulah penggambaran tentang puisi Fiersa Besari yang saya tangkap lewat puisinya “Ada WAjahmu DI kaki Langit” berikut ini
TEKS PUISI ADA WAJAHMU DI KAKI LANGIT – FIERSA BESARI
Tadi malam gunung di terpa hujan angin
Dalam tenda aku berdialog dengan Tuhan
Meski sebetulnya hanya satu arah
Setelah mendoakan bapak,aku mendoakanmu baik-baik saja disana
Di Tengah Badai
Aku memeluk kenangan kita
Kita pernah melengkapi langkah satu sama lain.
Walau ujung yang kita tempuh berbeda
Degub kita pernah seirama
Doa kita pernah satu rupa
Tangan Kita pernah tak hendak melepas
Kita lebih purba dari sang waktu
Apa yang kita punya tak terdefinisikan
Wajar saja kalau aku mengingatmu sewaktu-waktu
Kau adalah orang yang pernah ku kejar mati-matian
Sebelum ujungnya membuat jiwaku mati sungguhan
Dan tatkala hujan berhenti
Aku bergegas melangkah keluar,mencari kaki langit
“di langit yang kau tatap,ada rindu yang aku titip”
Katamu dahulu kala
Apa kabar?
Sedang APa?
Begitu banyak hal yang hendak kutanyakan
Namun bibir ini kelu
AKu hanya mampu menitipkan sepucuk surat di sudut cakrawala
Berharap akan kau baca
Atau jika tidakpun
Kau tahu bahwa hari ini aku memikirkanmu –
Tak berlebihan ,tak kekurangan
Akhirnya waktu menimbun aku dengan debunya
Perlahan membuatmu tak lagi mengingatku
Aku tidak tahu lagi kau ada di mana
Sudah lama kita tidak lagi berusaha untuk saling menghubungi
Ini yang dulu aku mau bukan?
Adalah gengsi yang membuatku tidak mau menyapamu
Mungkin kaupun sama,bertahan di tepian keangkuhan
Tak mau jadi orang pertama yang mengucapkan salam
Ya walau kurasa,ini yang terbaik
Untuk apa kita saling menyiksa diri
Kembali untuk memperbaiki kesalahan,dengan kembali untuk mengulangi kesalahan
Memang beda tipis.
Dan aku tahu kita tidak mau terjebak euphoria sesaat
Seorang sahabat menghampiriku lalu menepuk pundakku
Untuk bersyukur,ada kalanya kita perlu memandang
Ada kalanya kita perlu terpejam
Ada kalanya kita perlu menengadah
Dan ada kalanya kita perlu bersujud
Jika tidak banyak lagi yang bisa kita lakukan,berdoalah
Berdoalah dengan segenap-genapnya hati
“Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengar doa-doa kita”
Ujarnya
Aku kembali memandang langit
Aku tahu disana dapat ku temui dirimu
Post a Comment for "TEKS PUISI ADA WAJAHMU DI KAKI LANGIT – FIERSA BESARI"